Kamis, 12 Januari 2012

Cara memperbaiki flashdisk yang tidak dapat di format


Saya pernah mengalami seperti ini, flasdisk saya tiba-tiba tidak bisa di buka data-datanya dan folder-foldernya. Kebetulan waktu itu saya pergi kewarnet untuk mendownload data yang saya butuhkan dan referensi untuk kuliah saya dan tidak lupa saya juga mentransfer data seperti lagu dan film. sepulang dari warnet saya membuka flashdisk saya untuk saya lihat data-data yang sudah saya transfer. Tetapi file-file tersebut tidak bisa di buka ada notifikasi file eror. Pikir saya, waduh pasti kena virus ini. Saya coba scan dengan antivirus tapi tetap saja tidak dapat di buka, tanpa pikir panjang saya langsung berfikir untuk memformatnya. Tetapi setelah saya format ternyata tidak bisa. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari cara dengan membuka Google dan saya mendapatkan langkah-langkah atau cara memperbaiki flashdisk yang tidak dapat di format. Berikut adalah cara-caranya:

1. Klik Start -Run
2. Lalu ketiklah “compmgmt.msc” tanpa tanda petik
3. Pada bagian storage, buka disk management.
4. Normalnya flash disk anda akan terdeteksi.
5. Anda klik kanan, trus pilih create partition.
6. Klik kanan lagi, pilih format. Selesai.

Cukup simple bukan? Mudah-mudahan dengan cara di atas flashdisk anda bisa di format. 


Rabu, 11 Januari 2012

Proverb

1. Better late than never

Meaning: To arrive or do something later than expected isn't good, but it is better than not at all.

2. A cat may look at a king

Meaning: An inferior isn't completely restricted in what they may do in the presence of a superior.

3. All's well that ends well

Meaning: A risky enterprise is justified so long as it turns out well in the end.

 4. A miss is as good as a mile

Meaning: A [narrow] miss is as bad as a wide miss - they are both misses.

5. Don't try to teach your Grandma to suck eggs

Meaning: Don't offer advice to someone who has more experience than oneself.

6. Put the cart before the horse

Meaning: Reverse the accepted order of things.

7. Beware of Greeks bearing gifts

Meaning: Don't trust your enemies.

8. Beauty is only skin deep

Meaning: Physical beauty is superficial.

9. An Englishman's home is his castle

Meaning: The English dictum that a man's home is his refuge.

10. All things must pass

Meaning: Nothing lasts forever.

11. Grist to the mill

Meaning: All things are a potential source of profit or advantage.

12. All things come to he who waits

Meaning: Literal meaning - in praise of patience.

13. Absence makes the heart grow fonder

Meaning: The lack of something increases the desire for it.

14. A rolling stone gathers no moss

Meaning: Someone who does not settle in one place rarely prospers.

15. A place for everything and everything in its place

Meaning: The notion that everything should have a place to be stored in and that it should be tidily returned there when not in use.

16. A little knowledge is a dangerous thing

Meaning: A small amount of knowledge can mislead people into thinking that they are more expert than they really are.

17. Man's best friend

Meaning: An animal that performs valuable service to humans, often with reference to dogs.

18. A fish rots from the head down

Meaning: When an organization or state fails, it is the leadership that is the root cause.

19. A picture is worth a thousand words

Meaning: A picture tells a story just as well as a large amount of descriptive text.

 20. A friend in need is a friend indeed

Meaning: This is one of the phrases in the language that is interesting because there are various interpretations of the meaning. Firstly, is it 'a friend in need is a friend indeed' or 'a friend in need is a friend in deed'. Clearly, that would have a bearing on the meaning.

The 'in need' is also open to interpretation - is it 'a friend (when you are) in need' or 'a friend (who is) in need'. If the former, then the phrase means: 'someone who helps you when you are in need is a true friend'. If the latter, it is 'someone who needs your help becomes especially friendly in order to obtain it'.
So, that gives us four options:
1. A friend, (when you are) in need, is indeed a true friend. ('indeed')
2. A friend, (when you are) in need, is someone who is prepared to act to show it ('in deed')
3. A friend, (who is) in need, is indeed a true friend. ('indeed')
4. A friend, (who is) in need, is someone who is prepared to act to show it ('in deed')
The original meaning can be resolved to some degree by the documentary evidence - see below. Nevertheless, there is no unambiguous right or wrong here and this is a phrase that we probably infer the meaning of from context when we first hear it. Whichever of the above options we initially elect for will cement our understanding of the phrase; probably forever, if the vehemence of the mutually contradictory mails I get on this subject are anything to go by.

Teknik mengajar listening

Kemampuan Mendengarkan merupakan salah satu ketrampilan dalam pelajaran bahasa Inggris yang harus dikuasai siswa bersama 3 ketrampilan lainnya yaitu membaca, menulis, dan mendengar. Dari pengalaman dan diskusi dengan beberapa siswa, banyak yang merasa kesulitan untuk bisa mencapai kompetensi yang diharapkan dalam ketrampilan ini. Seringkali, guru dalam prakteknya kurang mampu untuk mengajarkan listening yang mudah dimengerti oleh siswa. Hal ini mengakibatkan banyak siswa yang gagal dalam ujian listening dan harus mengulang.

Oleh karena itu, seorang guru yang merupakan fasilitator hendaknya memiliki keahlian untuk mampu membuat siswa merasa mudah dalam mempelajari listening. Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan oleh guru ketika mengajarkan listening di dalam kelas, diantaranya:

1. Filling Gap
Tehnik ini bisa dilakukan dengan cara mengosongi beberapa kata dalam paragraf atau dialog. Mintalah siswa mendengarkan teks lisan melalui guru atau rekaman dan mengisi kata-kata yang kosong tersebut.


2. Guessing Picture
Tehnik ini bisa dilakukan dengan menebak gambar sesuai teks lisan yang dibacakan atau didengarkan.


3. Finding Mistakes
Tehnik ini dilakukan dengan cara meminta mendengarkan teks lisan dan menggaris bawahi kata-kata yang tidak sesuai dengan teks lisan tersebut.


4. Choosing Menu
Tehnik ini dilakukan dengan meminta siswa untuk memilih menu yang sesuai dengan teks lisan.


5. Rearranging Sentences/Paragraph
Tehnik ini dilakukan dengan memberikan kalimat atau paragraf rumpang kepada siswa. Siswa diminta mendengarkan teks lisan dan menyusun kalimat/paragraf tersebut menjadi benar.


6. Matching
Tehnik ini dilakukan dengan memecah percakapan menjadi dua bagian. Bagian pertama berisi setengah kalimat dan bagian kedua setengah kalimatnya. Kemudian siswa diminta mendengarkan teks percakapan lalu menjodohkan bagian pertama dan kedua sesuai teks percakapan tersebut.

Semoga ke-6 poin tersebut bisa

Jumat, 06 Januari 2012

Simple Plan dan Kotak Bikin Video clip Bareng

Menyambut tournya ke Indonesia, Simple Plan berkolaborasi dengan Kotak dengan membuat videoclip bersama. Dalam videoclip tersebut, kedua band beda negara ini menyanyikan lagu Simple Plan yang berjudul Jet Lag.
Di videoclip berdurasi 3 menit 24 detik tersebut baik Tantri maupun Pierre Bouvier mendapat porsi bernyanyi yang cukup imbang. Tantri yang menggunakan jaket merah tampak sangat menikmati dan menguasai lagu yang di ambil dari album Get Your Heart On! ini.
Videoclip yang diunggah di youtube pada tanggal 29 Desember 2011 ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan videoclip Jet Lag versi awal. Bedanya di sini tiga personel Kotak mendapat bagian di beberapa adegan.
Lagu Jet Lag sendiri bercerita tentang hubungan jarak jauh sepasang kekasih. Perasaan rindu kedua insan tersebut akhirnya digambarkan dengan baik oleh Tantri dan Pierre di videoclip tersebut.
Simple Plan rencana akan menggelar konser di dua kota sekaligus yakni Jakarta (17 Januari 2012) dan Surabaya (18 Januari 2012). Sebelumnya band asal Quebec, Kanada ini pernah mengunjungi Indonesia pada 2008.

Berikut ini Lyric dan Video Simple Plan ft Kotak - Jet Lag


 Jet Lag

The jatlagged
What time is it where you are?
I miss you more than anything
Back at home you feel so far
Waitin’ for the phone to ring
It’s gettin’ lonely livin’ upside down
I don’t even wanna be in this town
Tryin’ to figure out the time zones makin’ me crazy

You say good morning
When it’s midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
And it’s driving me mad
I miss you so bad
And my heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged
What time is it where you are?
Five more days and I’ll be home
I keep your picture in my car
I hate the thought of you alone
I’ve been keepin’ busy all the time
Just to try to keep you off my mind
Tryin’ to figure out the time zones makin’ me crazy

You say good morning
When it’s midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
And it’s drivin’ me mad
I miss you so bad
And my heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged
Heart, heart, heart is so jetlagged
Is so jet lagged
I miss you so bad (x 5)
I wanna share your horizon
I miss you so bad
And see the same sunrising
I miss you so bad
Turn the hour hand back to when you were holding me

Minggu, 01 Januari 2012

Teknik pengambilan sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Ronald (1995) mendefinisikan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Beberapa teknik sampling ditunjukkan pada gambar:
 
Dari gambar teknik sampling dapat diketahui bahwa secara umum terdapat dua kelompok teknik sampling yaitu: (1) probability sampling, dan (2) non-probability sampling. 

A. Probability Sampling
Non-probability sampling merupakan teknik penarikan sampel yang memberi peluang /kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel. Teknik sampling ini meliputi:
    1. Simple Random Sampling
Untuk menghilangkan kemungkinan bias, kita perlu mengambil sampel random sederhana atau sampel acak. Pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota poipulasi. Hal ini dapat dilakukan apabila anggota poipulasi dianggap homogen. Teknik sampling ini seperti pada gambar berikut:
 
    1. Proportinate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan apabila populasi mempunyai anggota/karakteristik yang tidak homogen dan berstrata secara proportional. Sebagai contoh suatu organisasi mempunyai personil yang terdiri dari latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu: SLTP, SLTA, S1, dan S2 dengan jumlah setiap kelas pendidikan juga berbeda. Jumlah anggota populasi untuk setiap strata pendidikan tidak sama atau bervariasi. Jumlah sampel yang harus diambil harus meliputi strata pendidikan yang ada yang diambil secara proporsional.
    1. Disproportionate Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetatpi kurang proporsional. Sebagai contoh sebuah perusahaan mempunyai personil sebagai berikut: 3 orang S3, 5 orang S2, 100 orang S1, 800 orang SLTA, dan 700 orang SLTP. Dalam penarikan sampel maka personil yang berijazah S2 dan S3 semuanya diambil sebagai sampel, karena kedua kelompok tersebut jumlahnya terlalu kecil jika dibandingkah dengan kelompok lainnya.
    1. Cluster Sampling (sampling daerah)
Teknik sampling daerah (cluster sampling) digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk suatu negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah dari populasi yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh Indonesia terdiri dari 30 propinsi, sampel yang akan diambil sebanyak 5 propinsi, maka pengambilan 5 propisnsi dari 30 propinsi dilakukan secara random. Suatu hal yang perlu diingat adalah bahwa karena propinsi yang ada di Indonesia juga berstrata, maka pengambilan sampel untuk 5 propinsi juga dilakuykan dengan menggunakan teknik stratified random sampling. Teknik cluster sampling dilakukan dalam dua tahap yaitu: (1) menentukan sampel daerah, dan (2) menentukan orang-orang yang ada pada daerah dengan cara sampling juga.. teknik ini digambarkan seperti pada gambar berikut:
 

B. Non-probability Sampling 
Non-probability sampling merupakan teknik penarikan sampel yang memberi peluang /kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk terpilih menjadi sampel. Teknik sampling ini meliputi:
    1. Sampling Sistematis
Teknik sampling ini merupakan teknik penarikan sampel dengan cara penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Sebagai contoh jumlah anggota populasi sebanyak 200 orang. Anggota populasi diberi nomor urut dari no 1 sampai nomor 200. Selanjutnya pengambilan sampel dilakukan dengan memilih nomor urut ganjil, atau genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, seperti bilangan 5 dan lainnya.
    1. Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik penarikan sampling dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai pada jumlah (quota) yang diinginkan. Sebagai contoh akan melakukan penelitian terhadap pegawai golongan II pada suatu instansi, dan penelitian dilakukan secara kelompok. Jumlah sampel ditetapkan 100 orang sementara penelitian sebanyak 5 orang, maka setiap anggota peneliti dapat memilih sampel secara bebas dengan karakteristik yang telah ditentukan (golongan II) sebanyak 20 orang.
    1. Sampling Aksidental
Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel, berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila orang yang ditemukan pada waktu menentukan sampel cocok dengan yang diperlukan sebagai sumber data.
    1. Purposive Sampling
Purposive sampling, adalah teknik penarikan sampel yang dilakukan untuk tujuan tertentu saja. Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.
    1. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penarikan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah npopuloasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Istilah lain dari sampling jenuh ini adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
    1. Snowball Sampling
Snowball sampling adalah teknik penarikan sampel yang mula-mula dilakukan dalam jumlah kecil (informan kunci) kemudian sampal yang terpilih pertama disuruh memilih sampel berikutnya, yang akhirnya jumlah sampel akan bertambah banyak seperti bola salju yang bergelinding makin lama makin besar.
    1. Sampling Seadanya
Merupakan pengambilan sampel sebagian dari populasi berdasarkan seadanya data atau kemudahannya mendapatkan data tanpa perhitungan apapun mengenai derajat kerepresesntatipannya. Dalam pembuatan kesimpulan masih sangat kasar dan bersifat sementara.
    1. Sampling Purposif (sampling pertimbangan)
Sampling purposif dikenal juga dengan sampling pertimbangan, terjadi apabila pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti. Sampling purposif akan baik hasilnya di tangan seorang akhli yang mengenal populasi. Cara penarikan sampel ini sangat cocok digunakan untuk studi kasus. 


C. Menentukan Jumlah Sampel
Untuk dapat menentukan dengan tepat banyaknya jumlah subyek penelitian yang harus diambil, paneliti harus mengetahui terlebih dahulu apa yang menjadi unit analisis dari penelitian. Unit analisis atau satuan subyek yang dianalisis sangat tergantung pada siapa yang diteliti. Apabila penelitian tentang siswa maka sebagai unit analisis adalah siswa.
Besarnya jumlah sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang meakili 1oo% populasi adalah sama dengan jumlah populasi. Makin besar jumlah sampel mendekati jumlah populasi maka peluang kesalahan dalam melakukan generalisasi akan semakin kecil, dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel penelitian maka diduga akan semakin besar kemungkinan kesalahan dalam melakukan generalisasi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan besarnya sampel adalah sebagai berikut: a) Unit analisis, b) Pendekatan atau model penelitian, c) Banyaknya karakteristik khusus yang ada pada populasi, dan d) Keterbatasan Penelitian.
Untuk jumlah subyek dalam populasi sebanyak 100 sampai 150 subyek, maka jumlah sampel yang diambil sebanyak lebih kurang 25-30%. Besarnya sampel juga diambil dengan menggunakan rumus Cohran sebagai berikut: